a. Peradaban
Bangsa Arab
Kehidupan
sosial ekonomi masyarakat Arab sangat ditentukan oleh kondisi dan letak
geografis negara-negara Arab itu sendiri. Bagi masyarakat pedalaman, yaitu
masyarakat Badawi, kehidupan sosial ekonomi mereka biasanya dilakukan melalui
sektor peternakan, terutama bagi mereka yang mendiami daerah subur atau oase. Tetapi
bagi masyarakat perkotaan, kehidupan sosial ekonomi mereka sangat ditentukan
oleh keahlian mereka dalam perdagangan.
Di
Kota Makkah terdapat pusat perdagangan yaitu pasar Ukaz yang dibuka pada
bulan-bulan tertentu seperti bulan Zulaqaidah, Zulhijjah, dan Muharram.
Dalam
bidang politik, masyarakat jahiliyah tidak memiliki sistem pemerintahan yang
mapan. Mereka mempunyai pemimpin yang disebut Syeikh atau amir yang mengurusi
perseolan mereka dalam masalah perang, pembagian harta dan pertempuran
tertentu. Di luar itu syaike tidak berhak atau tidak berkuasa mengatur anggota
kabilahnya. Disamping itu bangsa arab sebelum islam telah mampu mengembangkan
ilmu pengetahuan, diantaranya astronomi (ilmu perbintangan) yang ditemukan oleh
orang-orang Babilonia, ilmu Metrologi atau ilmu iklim, Astrologi (ilmu
perbintangan). Pada awalnya ilmu ini dipergunakan untuk mengetahui kemungkinan
terjadinya suatu peristiwa seprti perang, damai dan sebagainya. Ilmu tenun
banyak disukai masyarakat Arab. Ilmu ini berasal dari Kaldam yang bermigrasi ke
tanah Arab. Selai itu bangsa Arab pula telah memiliki pengetahuan tentang cara
pengobatan penyakit yang disebut al-Thibb. Ilmu berasal dari orang-orang Kaldam
yang dikembangkan oleh masyarakat Arab.
b. Peradaban
Daerah Sekitar Semenanjung Arabia
Jazirah
Arab atau semenanjung Arabia terdiri dari dua bagian yaitu tengah dan tepi.
Bagian tengan jazirah Arabia terdiri dari tanah pegunungan yang tandus, oleh
sebab itu banyak penduduk yang hidupnya tidak menetap. Mereka biasa berpindah
dari satu daerah kedaerah yang lain,
hanya mencari lahan subur untuk ternak mereka. Suku bangsa ini disebut
suku Badwi, atau orang-orang pedalaman yang hidup bebas yang termasuk daerha
ini adalah daerah Nejd, dan Ahqaf.
Penduduk
padang pasir ini mempunyai sifat pemberani, sifat pembrani ini dipergunakan
untuk memerangi suku lemah sebagai alat untuk mempertahankan daerah subur yang
dikuasainya. Pertempuran ini berlangsung lama sehingga mereka tidak
mengembangkan budayanya.
Pada
bagian tepi jazirah Arabia merupakan tanah yang subur karena banyak turun hujan
dan penduduknya bukan mereka yang selalu berpindah-pindah , oleh karena itu
mereka telah mampu mengembangkan kebudayaan, diantara hasil peradaban yang
mereka kembangkan adalah mendirikan kerajaan-kerajaan seperti kerajaan Saba
yang dipimpin oleh Ratu Bilgis, kerajaan Himyar, kerajaan Manaadfirah
(Mesopotania) dan kerajaan Ghassaniyah.
Daerah
yang termasuk kedalam wilayah bagian tepi adalah Yaman, Hijaz, Omam dan Handramaut.
Kota Mekkah juga merupakan kota yang telah maju yang terdapat di Hijaz,
sehingga kota itu disebut dengan istilah “Ummul
Qura” atau ibu negeri tercantum dalam Q.S An’Am ayat 92.
Penduduk
Mekkah pada umumnya memiliki tradisi perdagangan. Mereka sering melakukan perjalanan
dagang ke luar Mekkah seperti ke Syam, Habsyi, Persia, dan sebagainya.
Rakyat Mekkah
mempunyai kebiasaan melihat pergelaran seni puisi yang digelarkan di
pasar-pasar, seprti pasar Ukaz dan Zulmajaa. Bangsa Arab mempunyai kelemahan dalam
bidang akhlak atau moral, sehingga mereka dijuluki sebagai bangsa “Arab
jahiliyah”
No comments:
Post a Comment