Monday, January 7, 2013

Peradaban Bangsa Arab Sebelum Lahirnya Islam



a.       Peradaban Bangsa Arab
Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Arab sangat ditentukan oleh kondisi dan letak geografis negara-negara Arab itu sendiri. Bagi masyarakat pedalaman, yaitu masyarakat Badawi, kehidupan sosial ekonomi mereka biasanya dilakukan melalui sektor peternakan, terutama bagi mereka yang mendiami daerah subur atau oase. Tetapi bagi masyarakat perkotaan, kehidupan sosial ekonomi mereka sangat ditentukan oleh keahlian mereka dalam perdagangan.
Di Kota Makkah terdapat pusat perdagangan yaitu pasar Ukaz yang dibuka pada bulan-bulan tertentu seperti bulan Zulaqaidah, Zulhijjah, dan Muharram.
Dalam bidang politik, masyarakat jahiliyah tidak memiliki sistem pemerintahan yang mapan. Mereka mempunyai pemimpin yang disebut Syeikh atau amir yang mengurusi perseolan mereka dalam masalah perang, pembagian harta dan pertempuran tertentu. Di luar itu syaike tidak berhak atau tidak berkuasa mengatur anggota kabilahnya. Disamping itu bangsa arab sebelum islam telah mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, diantaranya astronomi (ilmu perbintangan) yang ditemukan oleh orang-orang Babilonia, ilmu Metrologi atau ilmu iklim, Astrologi (ilmu perbintangan). Pada awalnya ilmu ini dipergunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya suatu peristiwa seprti perang, damai dan sebagainya. Ilmu tenun banyak disukai masyarakat Arab. Ilmu ini berasal dari Kaldam yang bermigrasi ke tanah Arab. Selai itu bangsa Arab pula telah memiliki pengetahuan tentang cara pengobatan penyakit yang disebut al-Thibb. Ilmu berasal dari orang-orang Kaldam yang dikembangkan oleh masyarakat Arab. 

b.      Peradaban Daerah Sekitar Semenanjung Arabia
Jazirah Arab atau semenanjung Arabia terdiri dari dua bagian yaitu tengah dan tepi. Bagian tengan jazirah Arabia terdiri dari tanah pegunungan yang tandus, oleh sebab itu banyak penduduk yang hidupnya tidak menetap. Mereka biasa berpindah dari satu daerah kedaerah yang lain,  hanya mencari lahan subur untuk ternak mereka. Suku bangsa ini disebut suku Badwi, atau orang-orang pedalaman yang hidup bebas yang termasuk daerha ini adalah daerah Nejd, dan Ahqaf.
Penduduk padang pasir ini mempunyai sifat pemberani, sifat pembrani ini dipergunakan untuk memerangi suku lemah sebagai alat untuk mempertahankan daerah subur yang dikuasainya. Pertempuran ini berlangsung lama sehingga mereka tidak mengembangkan budayanya.
Pada bagian tepi jazirah Arabia merupakan tanah yang subur karena banyak turun hujan dan penduduknya bukan mereka yang selalu berpindah-pindah , oleh karena itu mereka telah mampu mengembangkan kebudayaan, diantara hasil peradaban yang mereka kembangkan adalah mendirikan kerajaan-kerajaan seperti kerajaan Saba yang dipimpin oleh Ratu Bilgis, kerajaan Himyar, kerajaan Manaadfirah (Mesopotania) dan kerajaan Ghassaniyah.
Daerah yang termasuk kedalam wilayah bagian tepi adalah Yaman, Hijaz, Omam dan Handramaut. Kota Mekkah juga merupakan kota yang telah maju yang terdapat di Hijaz, sehingga kota itu disebut dengan istilah “Ummul Qura” atau ibu negeri tercantum dalam Q.S An’Am ayat 92.
Penduduk Mekkah pada umumnya memiliki tradisi perdagangan. Mereka sering melakukan perjalanan dagang ke luar Mekkah seperti ke Syam, Habsyi, Persia, dan sebagainya.
Rakyat Mekkah mempunyai kebiasaan melihat pergelaran seni puisi yang digelarkan di pasar-pasar, seprti pasar Ukaz dan Zulmajaa. Bangsa Arab mempunyai kelemahan dalam bidang akhlak atau moral, sehingga mereka dijuluki sebagai bangsa “Arab jahiliyah”

No comments:

Post a Comment